Epilepsi
atau Ayan adalah penyakit saraf menahun yang menyebabkan kejang-kejang
secara berkala. Penyakit ini disebabkan oleh tidak normalnya aktivitas
sel otak. Gejala kejang-kejang yang muncul dapat bervariasi. Beberapa
orang dengan penyakit epilepsi pada saat mengalami kejang-kejang
memiliki pandangan yang kosong. Kejang-kejang ringan membutuhkan
pengobatan, karena itu bisa berbahaya bila terjadi ketika melakukan
aktivitas seperti menyetir atau berenang.
Epilepsi atau Ayan
Pengobatan seperti perawatan medis dan terkadang operasi biasanya berhasil menghilangkan gejala atau mengurangi frekuensi dan intensitas dari kejang-kejang. Pada beberapa anak penderita epilepsi, mereka dapat mengatasi kondisi ini seiring dengan bertambahnya usia.
Baru-baru ini para peneliti menemukan, epilepsi mengganggu fungsi neurologis yang mempengaruhi fungsi sosial dalam otak, sifat yang sama terlihat juga pada penderita autisme. Karakteristik ini termasuk gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Tanda-tanda umum untuk Penyakit ini antara lain :
1. Sebelum penyakit ini menyerang biasanya diawali dengan penglihatan berkunang-kunang, pendengaran untuk suara keras biasanya mendengung
2. Tak lama setelah itu terjatuh dan disertai jeritan atau rintihan
3. Mulut keluar busa
4. Susah bernafas dan kebiru-biruan
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab Epilepsi
Pengaruh genetik
Beberapa tipe epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik.
Trauma pada kepala
Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi.
Penyakit medis
Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Demensia
Menyebabkan epilepsi pada orang tua.
Cedera sebelum melahirkan
Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological.
Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome.
Faktor risiko terkena Epilepsi
Faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko epilepsi adalah :
Usia
Epilepsi biasanya terjadi pada masa awal usia anak-anak dan setelah usia 65 tahun, tapi kondisi yang sama dapat terjadi pada usia berapapun.
Jenis kelamin
Lelaki lebih berisiko terkena epilepsi daripada wanita.
Catatan keluarga
Jika anda memiliki catatan epilepsi dalam keluarga, anda mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami kejang-kejang.
Cedera kepala
Cedera ini bertanggung jawab pada banyak kasus epilepsi. Anda dapat mengurangi risikonya dengan selalu menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil dan menggunakan helm ketika mengendarai motor, bermain ski, bersepeda atau melakukan aktifitas lain yang berisiko terkena cedera kepala.
Stroke dan penyakit vaskular lain
Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu epilepsi. Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut, termasuk adalah batasi untuk mengkonsumsi alkohol dan hindari rokok, makan makanan yang sehat dan selalu berolahraga.
Infeksi pada otak
Infeksi seperti meningitis, menyebabkan peradangan pada otak atau tulang belakang dan menyebabkan peningkatan risiko terkena epilepsi.
Kejang-kejang berkepanjangan pada saat anak-anak
Demam tinggi pada saat anak-anak dalam waktu yang lama terkadang dikaitkan dengan kejang-kejang untuk waktu yang lama dan epilepsi pada saat nanti. Khususnya untuk mereka dengan catatan sejarah keluarga dengan epilepsi.
Oke, semoga dengan mengetahui gejala-gejala epilepsi kita bisa mengambil langkah antisipasi sebelum penyakit ini berkembang menjadi lebih serius. Semoga bermanfaat dan jagalah selalu kesehatan Anda.
Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome.
Perawatan yang dapat dilakukan
1. Bila serangan datang
a. Longgarkan pakaian yang melekat pada badan terutama bagian leher
b. Bukalah mulutnya dan masukkan saputangan/kain bersih yang telah digulung antara kedua belah giginya, menjaga agar lidahnya tidak tergigit.
c. Jagalah supaya penderita tidak melukai dirinya sendiri
d. Sesudah serangan yang sangat hebat, selimutilah dia hingga sadar kembali
2. Jagalah agar tidak makan yang berlebihan , berilah makanan yang sederhana serta mudah dicerna
3. Usahakan sering-sering berjemur di pagi hari, dan melakukan aktivitas olah nafas dengan cara menarik nafas panjang di udara yang masih segar
4. Rutin terapi bekam
5. Ruqyah syariyyah mandiri oleh keluarga terdekat setiap hari
6. Usahakan agar buang air besar dan kecil secara teratur
TERAPINYA:
1 BERBRKAM RUTIN
2 LAKUKAN TERAPI PEMBETULANG BELAKANG(KREK,YUMEIHO,CHIROPRACTIC,THAI YO DLL)
3 TERAPI PEMBENAHAN SYARAF (TOTOK SYARAF,REFLEKSI,AKUPRESUR )
4 TERAPI HERBAL
Tanaman yang dapat digunakan.
1. Daun kaki kuda yang telah di keringkan dan dijadikan serbuk sebanyak 1 sendok makan disedu dengan air mendidih 1 cangkir (bisa ditambah dengan gula enau) diminum sebagai pengganti teh atau kopi.
2. Daun meniran ¾ genggam direbus dengan 5 gelas air bersih hingga tersisa setengahnya sesudah dingin disaring lalu diminum 3 kali sehari sebanyak ¾ gelas.
3. Untuk ramuan bisa menggunakan
c. Daun kaki kuda ½ genggam
d. Daun kumis kucing ½ genggam
e. Kar simaruba 2 jari
f. Daun meniran ¼ genggam
g. Temulawak 2 jari
Cara penggunaan
Ditumbuk hingga halus lalu direbus dengan air bersih 3 gelas sehingga hanya tersisa setengahnya, sesudah dingin disaring lalu diminum (2 kali sehari sebanyak ¾ gelas).
MARI YANG MAU TERAPI BISA DATANG KETEMPAT KAMI DI
ALAMATNYA BARISAN RT 21 RW 02 DESA ARJOWILANGUN KEC KALIPARE MALANG
GRIYA SEHAT ARROJAA
BADAN SEHAT IBADAH LANCAR
CALL CENTER 082264072028
www.griyasehatarrojaa.blogspot.com
Epilepsi atau Ayan
Pengobatan seperti perawatan medis dan terkadang operasi biasanya berhasil menghilangkan gejala atau mengurangi frekuensi dan intensitas dari kejang-kejang. Pada beberapa anak penderita epilepsi, mereka dapat mengatasi kondisi ini seiring dengan bertambahnya usia.
Baru-baru ini para peneliti menemukan, epilepsi mengganggu fungsi neurologis yang mempengaruhi fungsi sosial dalam otak, sifat yang sama terlihat juga pada penderita autisme. Karakteristik ini termasuk gangguan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
Tanda-tanda umum untuk Penyakit ini antara lain :
1. Sebelum penyakit ini menyerang biasanya diawali dengan penglihatan berkunang-kunang, pendengaran untuk suara keras biasanya mendengung
2. Tak lama setelah itu terjatuh dan disertai jeritan atau rintihan
3. Mulut keluar busa
4. Susah bernafas dan kebiru-biruan
Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab Epilepsi
Pengaruh genetik
Beberapa tipe epilepsi menurun pada keluarga, membuatnya seperti ada keterkaitan dengan genetik.
Trauma pada kepala
Kecelakaan mobil atau cedera lain dapat menyebabkan epilepsi.
Penyakit medis
Stroke atau serangan jantung yang menghasilkan kerusakan pada otak dapat juga menyebabkan epilepsi. Stroke adalah penyebab yang paling utama pada kejadian epilepsi terhadap orang yang berusia lebih dari 65 tahun.
Demensia
Menyebabkan epilepsi pada orang tua.
Cedera sebelum melahirkan
Janin rentan terhadap kerusakan otak karena infeksi pada ibu, kurangnya nutrisi atau kekurangan oksigen. Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otak pada anak. Dua puluh persen kejang-kejang pada anak berhubungan dengan kelumpuhan otak atau tidak normalnya neurological.
Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome.
Faktor risiko terkena Epilepsi
Faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko epilepsi adalah :
Usia
Epilepsi biasanya terjadi pada masa awal usia anak-anak dan setelah usia 65 tahun, tapi kondisi yang sama dapat terjadi pada usia berapapun.
Jenis kelamin
Lelaki lebih berisiko terkena epilepsi daripada wanita.
Catatan keluarga
Jika anda memiliki catatan epilepsi dalam keluarga, anda mungkin memiliki peningkatan risiko mengalami kejang-kejang.
Cedera kepala
Cedera ini bertanggung jawab pada banyak kasus epilepsi. Anda dapat mengurangi risikonya dengan selalu menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil dan menggunakan helm ketika mengendarai motor, bermain ski, bersepeda atau melakukan aktifitas lain yang berisiko terkena cedera kepala.
Stroke dan penyakit vaskular lain
Ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang memicu epilepsi. Anda dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit tersebut, termasuk adalah batasi untuk mengkonsumsi alkohol dan hindari rokok, makan makanan yang sehat dan selalu berolahraga.
Infeksi pada otak
Infeksi seperti meningitis, menyebabkan peradangan pada otak atau tulang belakang dan menyebabkan peningkatan risiko terkena epilepsi.
Kejang-kejang berkepanjangan pada saat anak-anak
Demam tinggi pada saat anak-anak dalam waktu yang lama terkadang dikaitkan dengan kejang-kejang untuk waktu yang lama dan epilepsi pada saat nanti. Khususnya untuk mereka dengan catatan sejarah keluarga dengan epilepsi.
Oke, semoga dengan mengetahui gejala-gejala epilepsi kita bisa mengambil langkah antisipasi sebelum penyakit ini berkembang menjadi lebih serius. Semoga bermanfaat dan jagalah selalu kesehatan Anda.
Perkembangan penyakit
Epilepsi dapat berhubungan dengan perkembangan penyakit lain, seperti autis dan down syndrome.
Perawatan yang dapat dilakukan
1. Bila serangan datang
a. Longgarkan pakaian yang melekat pada badan terutama bagian leher
b. Bukalah mulutnya dan masukkan saputangan/kain bersih yang telah digulung antara kedua belah giginya, menjaga agar lidahnya tidak tergigit.
c. Jagalah supaya penderita tidak melukai dirinya sendiri
d. Sesudah serangan yang sangat hebat, selimutilah dia hingga sadar kembali
2. Jagalah agar tidak makan yang berlebihan , berilah makanan yang sederhana serta mudah dicerna
3. Usahakan sering-sering berjemur di pagi hari, dan melakukan aktivitas olah nafas dengan cara menarik nafas panjang di udara yang masih segar
4. Rutin terapi bekam
5. Ruqyah syariyyah mandiri oleh keluarga terdekat setiap hari
6. Usahakan agar buang air besar dan kecil secara teratur
TERAPINYA:
1 BERBRKAM RUTIN
2 LAKUKAN TERAPI PEMBETULANG BELAKANG(KREK,YUMEIHO,CHIROPRACTIC,THAI YO DLL)
3 TERAPI PEMBENAHAN SYARAF (TOTOK SYARAF,REFLEKSI,AKUPRESUR )
4 TERAPI HERBAL
Tanaman yang dapat digunakan.
1. Daun kaki kuda yang telah di keringkan dan dijadikan serbuk sebanyak 1 sendok makan disedu dengan air mendidih 1 cangkir (bisa ditambah dengan gula enau) diminum sebagai pengganti teh atau kopi.
2. Daun meniran ¾ genggam direbus dengan 5 gelas air bersih hingga tersisa setengahnya sesudah dingin disaring lalu diminum 3 kali sehari sebanyak ¾ gelas.
3. Untuk ramuan bisa menggunakan
c. Daun kaki kuda ½ genggam
d. Daun kumis kucing ½ genggam
e. Kar simaruba 2 jari
f. Daun meniran ¼ genggam
g. Temulawak 2 jari
Cara penggunaan
Ditumbuk hingga halus lalu direbus dengan air bersih 3 gelas sehingga hanya tersisa setengahnya, sesudah dingin disaring lalu diminum (2 kali sehari sebanyak ¾ gelas).
MARI YANG MAU TERAPI BISA DATANG KETEMPAT KAMI DI
ALAMATNYA BARISAN RT 21 RW 02 DESA ARJOWILANGUN KEC KALIPARE MALANG
GRIYA SEHAT ARROJAA
BADAN SEHAT IBADAH LANCAR
CALL CENTER 082264072028
www.griyasehatarrojaa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar